Berhubungan Intim Setelah Aborsi, Apa Dampaknya ?

Aborsi yang dilakukan dengan prosedur yang tepat tentu lebih aman dan lebih sedikit komplikasi. Meski demikian, tidak sedikit pula wanita yang mengalami beberapa efek samping pasca aborsi, di antaranya kram perut, perdarahan, mual, muntah, nyeri payudara, dan kelelahan. Alasan inilah yang membuat wanita takut untuk kembali berhubungan seks setelah aborsi.

Pada dasarnya, Anda dan pasangan boleh kembali berhubungan seks setelah aborsi, hanya saja, berikan jeda waktu sekitar 2 sampai 3 minggu sejak awal upaya pemulihan untuk mengurangi risiko infeksi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa aborsi cukup membuat Anda merasa terpukul, sedih, hingga rasa bersalah. Hubungan seks memang dipercaya dapat memberikan ketenangan dan memulihkan perasaan Anda, tapi bagaimana bila dilakukan setelah aborsi ? Apa saja yang harus diperhatikan sebelum berhubungan seks setelah aborsi? Baca terus ulasan berikut ini.




Berhubungan Seks Setelah Aborsi
  • Perhatikan Kondisi Kesehatan Anda
Biasanya setelah Anda melakukan tindakan Aborsi bahkan sudah dengan prosedur yang benar sekalipun, Anda mungkin akan mengalami perdarahan dan beberapa ketidaknyamanan seperti kram perut, mual, muntah, dan kelelahan. Hal ini tentu akan membuat Anda semakin stres sehingga seks terasa tidak memuaskan. 

Sebelum memutuskan untuk kembali berhubungan seks setelah aborsi, pastikan dulu bahwa tubuh Anda telah siap dan pulih sepenuhnya secara fisik dan mental. Anda untuk beristirahat penuh selama 2 sampai 3 minggu untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis.
  •  Penggunaan Alat Kontrasepsi
Dilansir dari Women’s Health, menurut Leah Millheiser, M.D, direktur asal Stanford University Medical School, mengatakan bahwa hari ketika Anda melakukan aborsi terhitung menjadi hari pertama siklus haid Anda.

Ini artinya, Anda akan mengalami masa subur dan berpeluang untuk kembali hamil saat berhubungan seks setelah aborsi. Bila Anda memutuskan untuk kembali berhubungan seks setelah aborsi, tapi belum menginginkan kehamilan pasca tarauma, maka konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan saran alat kontrasepsi terbaik untuk Anda. Alat kontrasepsi yang dapat membantu mengurangi infeksi pasca aborsi sekaligus mencegah kehamilan.

Ulasan
Kabar baiknya, kondisi tubuh Anda pasca aborsi memungkinkan untuk menerima alat kontrasepsi jenis apapun, baik dengan pil KB, IUD, atau alat kontrasepsi lainnya.
Jika Anda ingin benar-benar menunda kehamilan setelah aborsi, baiknya gunakan IUD yang lebih efektif mencegah kehamilan. Namun bagaimanapun, tetap konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan alat kontrasepsi yang tepat untuk Anda.

Biasanya bagi para wanita yang telah melakukan Aborsi apapun alasannya, hal itu akan menjadi sebuah trauma yang amat mendalam. Jadi kenali lagi bagaimana perasaan istri Anda sebelum Anda melakukan hubungan intim. Trauma bagi wanita pasca melakukan Aborsi bukanlah trauma yang ringan, hal ini dapat berdampak pada jiwa serta pikirannya.

Terimakasih telah membaca Artikel ini, Semoga bermanfaat..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Dibaca, Fakta Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan Pria Benarkah ?